Manajer dari generasi Milenial dan Gen Z menghadapi tantangan yang unik: memimpin tim yang mendambakan transparansi, tujuan yang jelas (purpose), dan fleksibilitas, jauh berbeda dari hierarki kaku generasi sebelumnya. Untuk berhasil dalam lingkungan kerja yang dinamis dan terdesentralisasi ini, pendekatan kepemimpinan harus berevolusi. Untungnya, terdapat sejumlah Buku Kepemimpinan modern yang menawarkan kerangka kerja dan wawasan mendalam yang selaras dengan nilai-nilai generasi baru. Buku Kepemimpinan ini tidak hanya berfokus pada efisiensi, tetapi juga pada pembangunan budaya kerja yang inklusif, empatik, dan berorientasi pada manusia. Lima judul berikut telah terbukti menjadi panduan praktis untuk manajer yang ingin mengubah timnya menjadi mesin inovasi yang didorong oleh engagement karyawan.
Salah satu Buku Kepemimpinan yang wajib dibaca adalah Dare to Lead oleh Brené Brown. Buku ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang berani dan rentan (vulnerability). Bagi manajer milenial, pesan ini sangat kuat: kekuatan sejati bukan berarti selalu benar, melainkan berani mengakui kesalahan dan membangun kepercayaan melalui keterbukaan. Brown berpendapat bahwa hanya dengan menjadi rentan, seorang pemimpin dapat memicu kreativitas dan loyalitas tim. Dampak dari penerapan konsep Dare to Lead sangat terasa di berbagai perusahaan teknologi, termasuk di unit Pengembangan Produk PT Inovasi Digital Nusantara, di mana setelah menerapkan program pelatihan kepemimpinan berdasarkan buku ini pada kuartal kedua tahun 2026, tingkat employee engagement dilaporkan meningkat sebesar 18%.
Selanjutnya, Radical Candor karya Kim Scott menawarkan pedoman yang sangat praktis untuk memberikan umpan balik yang efektif. Konsepnya berpusat pada dua sumbu: peduli secara pribadi (Care Personally) dan menantang secara langsung (Challenge Directly). Manajer sering kesulitan menyeimbangkan antara bersikap baik dan bersikap jujur. Scott mengajarkan bahwa memberikan kritik yang tegas namun didasari kepedulian adalah kunci untuk membantu tim bertumbuh tanpa merusak hubungan kerja. Buku ini menjadi sangat populer karena memberikan bahasa yang jelas dan alat yang dapat langsung diaplikasikan, seperti panduan langkah demi langkah tentang cara melakukan one-on-one meeting yang produktif.
Dua buku lain yang melengkapi daftar ini adalah Start with Why karya Simon Sinek, yang mengajarkan pentingnya mengomunikasikan tujuan inti organisasi sebelum membahas apa dan bagaimana, serta The Culture Code oleh Daniel Coyle, yang mengupas praktik nyata tim-tim berkinerja tinggi, menekankan pada keamanan psikologis dan berbagi kerentanan. Terakhir, Turn the Ship Around! oleh L. David Marquet menawarkan model kepemimpinan yang mendorong inisiatif dari bawah ke atas, mengubah peran manajer dari pembuat keputusan menjadi pembangun kemampuan (capability builder)—sebuah model yang sangat resonan dengan etos kerja Milenial. Penerapan filosofi Marquet di berbagai sektor, termasuk di divisi logistik TNI Angkatan Udara pada simulasi kepemimpinan hari Rabu, 17 Januari 2024, menunjukkan bahwa delegasi otoritas dapat meningkatkan efisiensi dan moral secara dramatis. Kelima buku ini memberikan peta jalan bagi manajer Milenial untuk memimpin di era modern dengan integritas, empati, dan keberanian.

